Museum ASI Mbojo yang berlokasi di Kelurahan Paruga Kecamatan Rasanae Barat Kota Bima Propinsi NTB dengan luas lahan keliling 30.728 m2 dan luas bangunan 824 m2 yang corak, gaya serta bentuk bangunannya merupakan perpaduan arsitektur Eropa dan Tradisional Bima yang dibangun pada tahun 1927 oleh arsitek berdarah Maluku – Belanda yang bernama Raehata.
Pada awalnya Museum ASI Mbojo adalah Museum swasta yang dikelola oleh sebuah yayasan yang bekerjasama dengan Pemerintah Daerah dengan bantuan Depdikbud Kabupaten, Propinsi dan Pusat. Melihat perubahan dan fungsi serta peranan daripada Museum ASI Mbojo yang sangat penting sebagai pusat informasi dan edukatif budaya bagi masyarakat luas, maka pada tanggal 11 Agustus 1989 dirubah statusnya menjadi Museum Daerah Kabupaten Bima. Seiring perubahan status Pemerintah Daerah pada tatanan Nasional termasuk dengan diberlakukanya Otonomi Daerah maka fungsi serta pengelolaan Museum ASI Mbojo berubah lagi statusnya menjadi Unit Pelaksana Tekhnis Daerah (UPTD) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bima berdasarkan Peraturan Bupati Bima Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Pembentukan, Susunan, Kedudukan, Tugas pokok, Fungsi dan Tata kerja untuk pelaksana tehnis Dinas dan Badan lingkup Pemerintah Kabupaten Bima, yang juga diatur oleh Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Organisasi Perangkat Daerah.
Melihat perubahan status serta fungsi dari pada Museum ASI Mbojo maka pada tanggal 10 Maret 2008 dibuatlah struktur organisasi Museum ASI Mbojo yang mampu mengelola serta melakukan fungsi secara maksimal dengan didukung oleh 23 (Dua Puluh Tiga) personil yang diatur dalam susunan struktur organisasi sebagai berikut terlampir :
1. Kepala UPT
2. Kepala Tata Usaha
3. Staf Kepegawaian dan Keuangan
4. Staf Pelayanan dan Informasi
5. Staf Pelestarian dan Keamanan
Museum ASI Mbojo merupakan salah satu objek wisata andalan yang berada
di Kota/Kabupaten Bima dengan berbagai macam koleksi yang dipamerkan pada beberapa ruang pamer yang secara garis besar terdiri dari ruang pamer benda pusaka (ruang mas), ruang pamer alat perang, ruang pamer numismatic (alat tukar / mata uang), filtrin kehidupan masa lampau, filtrin peralatan kesenian tradisioanal, filtrin busana adat dan upacaara tradisional dan filtrin alat pertanian dan peternakan tradisioanal.
DAFTAR KOLEKSI UNGGULAN MUSEUM ASI MBOJO
1. Mahkota Kerajaan Bima (Songko Raja
Dibuat pada tahun Tahun 1799 oleh Pandai Emas dari Bima yang bernama Bumi Ndede La Nggadi.
Mahkota ini terbuat dari Emas Murni dengan tatanan intan dan Berlian, Mahkota ini dipakai oleh Sultan pada saat upacara-upacara kebesaran istana.
2. Keris SAMPARAJA (Sampari Raja)
Dibuat pada tahun 1799 oleh Pandai Emas dari Bima yang bernamaBumi Ndede La Nggadi.
Keris ini merupakan Keris Jabatan Raja dan Sultan yang menjabat.
Keris ini dibuat dari Emas murni yang dihiasi dengan batu permata.
3. Gagang Keris SAMPARAJA yang dikelilingi berlian
4. Keris TATARAPA (Keris Putra Mahkota)
Dibuat pada tahun 1799 oleh Pandai Emas dari Bima yang bernama Bumi Ndede La Nggadi. Keris ini terbuat dari Emas murni yang hanya dipakai oleh Putra Mahkota sebagai calon pengganti Sultan. Pembuatan keris ini dilakukan dengan cara tradisional begitupun dengan ukiran dan sentuhan warna yang berbeda.
5. Golok La Nggunti Rante
Dibuat pada tahun 1799 oleh Pandai Emas dari Bima yang bernamaBumi Ndede La Nggadi.
Senjata ini terbuat dari Besi anti karat dihiasi dengan Emas dan Perak serta berhulu Tanduk.
Senjata ini merupakan senjata yang memiliki kesaktian tingkat tinggi.
6. TARE KAMPU & SAMPAI (Talam)
Dibuat pada tahun 1790 oleh Pandai Emas dari Bima yang bernamaBumi La Nggadi, alat ini terbuat dari bahan Emas Putih yang digunakan pada saat upacara kematian untuk membawa bunga ke makam/kuburan.
7. TEMPAT LILIN & GUNTING LILIN
Yang dibeli dari Itali dan terbuat dari Perak Asli. Yang digunakan pada saat Upacara kebesaran kesultanan(Khataman Al-Quran, Khitanan, Kapanca dan Perkawinan)